Wamen PKP Fahri Hamzah Paparkan Program 3 Juta Rumah di Forum IsDB

Wamen PKP Fahri Hamzah Paparkan Program 3 Juta Rumah di Forum IsDB
Annual Meeting Islamic Development Bank (IsDB) 2025 di Aljir, Aljazair, pada Kamis (22/05/2025) untuk memaparkan program strategis pemerintah Indonesia dalam sektor perumahan.

Aljazair, HarianBerita.ID — Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Republik Indonesia, Fahri Hamzah, memanfaatkan forum internasional Annual Meeting Islamic Development Bank (IsDB) 2025 di Aljir, Aljazair, pada Kamis (22/05/2025) untuk memaparkan program strategis pemerintah Indonesia dalam sektor perumahan. 

Dalam sesi dialog kebijakan bersama para pemimpin negara anggota dan lembaga mitra IsDB, Fahri Hamzah menyampaikan komitmen Indonesia untuk mewujudkan target pembangunan 3 juta unit rumah per tahun sebagai bagian dari upaya meningkatkan akses terhadap hunian layak dan terjangkau.

Fahri Hamzah menyatakan bahwa kehadirannya mewakili pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto, yang menjadikan sektor perumahan sebagai prioritas pembangunan nasional. 

Fahri Hamzah menegaskan bahwa Indonesia menghadapi tantangan serius di bidang permukiman, dengan backlog perumahan yang mencapai 10 juta unit dan sekitar 26 juta rumah yang tidak layak huni. 

Untuk itu, sambung Fahri Hamzah pemerintah menargetkan pembangunan 1 juta rumah baru dan perbaikan 2 juta rumah setiap tahun.

“Program 3 juta rumah ini adalah langkah nyata kami untuk mengatasi kemiskinan ekstrem dan ketimpangan sosial di masyarakat. Kami percaya bahwa rumah yang layak adalah fondasi bagi pembangunan manusia,”ujar Fahri Hamzah dalam forum tersebut.

Ditambahkannya, sebagian besar rumah baru akan berbentuk hunian vertikal, terutama di kawasan urban, guna mengatasi keterbatasan lahan. 

Pemerintah berkomitmen memberikan insentif berupa subsidi lahan, bahkan hingga nol rupiah, untuk mendorong investasi swasta dalam pembangunan rumah susun. 

“Kami ingin mengubah cara pandang masyarakat terhadap hunian vertikal dan menjadikannya solusi jangka panjang bagi kota-kota di Indonesia,” jelas Fahri Hamzah.

Selain itu, anggaran hampir USD 3 juta dari APBN disiapkan untuk renovasi rumah tidak layak huni, yang diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas hidup tetapi juga memungkinkan masyarakat menggunakan rumah mereka sebagai aset produktif, termasuk sebagai jaminan untuk pembiayaan usaha kecil dan menengah.

Dalam pertemuan bilateral sebelumnya dengan Presiden IsDB Group, Muhammad Sulaiman Al Jasser, Fahri juga membahas peluang kerja sama strategis lebih lanjut. 

Pihak IsDB menyambut baik inisiatif tersebut dan menyatakan kesiapan untuk mendukung melalui pembiayaan syariah, bantuan teknis, serta pertukaran pengetahuan.

Paparan Fahri mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk perwakilan negara anggota dan lembaga mitra, yang menilai pendekatan Indonesia sebagai model pembangunan permukiman yang inklusif dan berkelanjutan.

Sebagai lembaga keuangan pembangunan multilateral berbasis syariah yang berdiri sejak 1975, IsDB beranggotakan 57 negara dan memiliki mandat untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan sosial melalui pembiayaan proyek serta investasi yang sesuai dengan prinsip keuangan Islam.

Pertemuan ini diharapkan menjadi tonggak awal bagi kerja sama konkret antara Indonesia dan IsDB dalam mendukung target pembangunan nasional, khususnya di sektor perumahan dan permukiman.